Copyright © 2016 Lingkar Fotografi. Gambar tema oleh MichaelJay. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Entri Populer

Lingkar Fotografi

Segera daftarkan email Anda untuk menerima update artikel terbaru seputar fotografi langsung di email Anda.

Like Us

Teknik Pengambilan Gambar Arsitektur Eksterior

 



Arsitektur merupakan tema fotografi yang cukup diminati Karena berhubungan dengan karya seni dan cipta manusia, serta mampu menjadi ikon (landmark) dari sebuah tempat. Pengambilan arsitektur eksterior (outdoor) sendiri sangat memperhatikan keutuhan bagian atas bangunan dan lebih mengorbankan bagian bawah dari bangunan itu sendiri.



A.   Momen Langit dan Pencahayaan

Langit dan pencahayaan merupakan salah satu komponen dan pencahayaan merupakan salah satu komponen penting dalam memotret arsitektur. Untuk proporsi pengambilannya sendiri idealnya menggunakan perbandingan 60% objek bangunan dan 40% langit. Langit akan menjadi sangat penting jika pengambilan gambarnya pada saat pagi hingga sore hari karena feel dari keseluruhan hasil gambar arsitektur ditentukan oleh langit.




Untuk pencahayaan (lighting) harus sangat diperhatikan karena hasil akhir dari arsitektur akan lebih pas jika dari arah datangnya cahaya matahari atau mengenai bagian sisi sampingnya. Dalam pengambilannya perlu perencanaan sesuai dengan arah bangunan tersebut menghadap.
                                       
A.   Sudut Pengambilan (Angle)

Sudut pengambilan (angle) menjadi salah satu yang terpenting dari pengambilan gambar arsitektur karena yang akan menjadi daya tarik.

Dari bagan di atas, menyimpulkan bahwa pengambilan gambar arsitektur eksterior dapat menghasilkan 2D dan 3D.

1.    2 Dimensi

a.    Simetris

Merupakan tiknik pengambilan 2D yang paling sulit dan sering dijumpai kegagalan. Hal ini dikarenakan bagian kanan-kiri harus sama, sehingga dalam pengambilannya dibutuhkan penggunaan tripod dan bantuan grid.



 a.    Part-Simetris
Merupakan teknik pegambilan 2D yang hanya melibatkan bagian kecil dari bangunan,, sehingga teknik ini dapat dikategorikan ke dalam tema “minimalis”.


2.    3 Dimensi

a.    Dimensi Penuh
Untuk pengambilan angle dimensi penuh harus melibatkan keseluruhan bangunan berikut foreground-nya, dan tidak boleh ada bagian dari bangunan yang teramputasi (terpotong). Dari dimensi penuh ini biasanya terkendala factor kendaraan sehingga harus mencari moment yang tepatt agar objek bisa terlihat utuh.



b.     Ortografik
Maksud dari ortografi ini adalah sudut pengambilan dimana bangunan akan terlihat berdiri tegak oleh karena sisi samping bangunan sejajar dengan margin gambar. Namun, untuk mendapatkan pengambilannya harus dari jarak yang jauh.



c.    Perspektif
    Angle ini yang paling fleksibel dan bisa diambil dari jarak dekat. Pengambilan angle ini adalah yang paling berseni dan paling mudah. Untuk angle perspektif sendiri jika ditarik garis ke atas pada sisi sampingnya akan menemukan titik singgungan karena bangungannya sendiri terlihat mengecil ke atas. 





Untuk angle perpektif tidak memerlukan foreground/tampilan tahan karena pengambilannya menitik beratkan pada bagian atas bangunan, serta cara mengambil gambarnya dengan cara low angle.

Tidak ada komentar:
Write komentar